Sabtu, 22 September 2012

BAPOPSI TANAH GROGOT GELAR SENAM KESEGARAN JASMANI BAGI GURU-GURU SD


Tana Paser,  Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah, kata Bahrunsyah ,S.Sos Sekretaris Camat Tanah Grogot yang juga sekeretaris Pembina Bapopsi ( Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia ) Kecamatan Tanah Grogot pada kegiatan pelatihan senam kesegaran jasmani untuk guru sekolah dasar se Kecamatan Tanah Grogot (20/12)

Lebih lanjut Bahrun mengatakan bahwa Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani.Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasan keterampilan teknik suatu cabang olah raga, tambahnya.
Disela-sela pembukaan Ketua Bapopsi Kecamatan Tanah Grogot Mastur Effendi,S.Pd yang didampingi sekretrais Panitia Saparuddin,S.Pd mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan senam ini persiapannya sangat singkat sekali sehingga wajar apabila dalam pelaksanaan masih banyak kekurangannya, kedepan Bapopsi Kecamatan Tanah Grogot akan  selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mengadakan kegiatan – kegiatan serupa maupun cabang olahraga lainnnya,
Sekretaris Panitia kegiatan senam kesegaran jasmani mengatakan untuk diketahui Pelatihan senam kesegaran jasmani diikuti 34 peserta yang ke semuanya guru olahraga Kecamatan Tanah Grogot dan ditambah satu orang peserta dari guru olahraga SD 001 Batu Engau, pelatihan SKJ dimulai dari tanggal 20,21 dan berakhir 22 September 2012, kegiatan pelatihan sendiri ditutup Ketua Bapopsi Kecamatan Tanah Grogot, katanya (spn)

Selasa, 18 September 2012

KESEJAHTERAAN GURU HARUS DITINGKATKAN

TANA PASER,Disdik – Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Paser Sulastri mengatakan, Sulastri mengatakan, minimnya pelatihan yang digelar dinas/instansi terkait, menjadikan kualitas guru TK belum maksimal.   Sehingga perlu digelar berbagai pelatihan dan ujian sertifikasi guru TK, demi kemajuan guru TK yang ada di Kabupaten Paser.
 “Dari sekian banyak guru TK yang ada di kabupaten Paser, baru sebagian kecil saja yang statusnya pegawai negeri sipil (PNS). Persoalan ditambahlagi dengan masih banyaknya guru TK yang belum mengikuti ujian sertifikasi guru,” kata Sulastri.
Dari 509 guru TK yang ada di Paser, kata dia, baru 49 guru yang berstatus PNS dan telah mengantongi sertifikasi guru. Sehingga persentasenya masih kecil dibandingkan jumlah guru TK yang ada.  “Yang mendapat tunjangan sertifikasi baru 9 orang. Kami berharap, dinas terkait punya kepedulian lebih lagi, sehingga mampu menghasilkan guru-guru TK yang berkualitas,” harapnya


sumber : Kaltimpost

Senin, 17 September 2012

SANG JUARA JUNIOR SCIENCE AWARD ARMANSAH SISWA SDN 018 TANAH GROGOT

Dulu, ada seekor laba-laba yang sedang bekerja membuat sarang di pojokan salah satu rumah. Karena hujan, sarang tersebut pun rusak karena terkena bocoran air hujan. Maka  laba-laba itu pun mengulangi proses membangun lagi. Namun kembali dia jatuh karena licin dan rumahnya kembali rusak.  Begitu sampai beberapa kali

Ada 3 orang yang memperhatikan laba-laba tersebut dan berbincang-bincang,
“Lihat laba-laba itu, saya pun nasibnya seperti laba-laba itu. Sebagaimanapun saya berusaha pasti gagal. Nasib memang tidak berpihak padaku dan laba-laba itu. Laba-laba malang,” ujar orang pertama.
“Laba-laba itu bodoh! Seharusnya bila ada rintangan kita mencari jalan pintas, agar tak susah-susah menghadapinya. Dengan berbagai cara, pokoknya harus berhasil,” sahut orang kedua.
“ Hebat ya laba-laba itu, tidak peduli berapa kali dia jatuh dia terus bangkit berjuang lagi. Walaupun sekecil itu, laba-laba itu memiliki semangat juang  yang sangat besar. Saya harus mencontoh semangat juang dan ketabahan laba-laba itu!” tukas orang ketiga dengan pandangan kagum ke arah si laba-laba.
Dari ilustrasi di atas, nampak bahwa dalam masalah yang sama, kita dapat melihat dengan sudut pandang yang berbeda. Hasilnya pun tentu akan berbeda.
Dalam konteks yang lebih nyata, kita dapat belajar dari prestasi seorang Armansah.
Armansah siswa SDN 018 Tanah Grogot berjabat tangan dengan Wapres RI
 
Ya, Armansah namanya. Cuma butuh sebelas tahun baginya untuk bisa mengunjungi negara lain dan berjabatan tangan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Siswa kelas V SDN 018 Tanah Grogot ini berhasil menjadi salah satu dari 9 pemenang di Kalbe Junior Scientists Award 2012. Karyanya yang berjudul  Permainan Membangun Piramida Berwarna membuka kesempatan bagi siswa asal desa Pulau Rantau ini untuk mengunjungi Singapura pada bulan September mendatang.
Ini bukan kisah Cinderela yang dibantu ibu peri untuk mewujudkan cita-citanya.  Ini masalah kerja keras.
Ketika diajak mengikuti Kalbe Junior Scientists Awards oleh Edhy Surbakty, Pengajar Muda yang bertugas di sekolahnya, anak dari pasangan  Rahmani dan Nor Jannah  yang berprofesi sebagai petani ini dengan mantap langsung menjawab “Mau Pak!”
Dalam Kalbe Junior Scientist Award, ada 3 kategori yang dapat diikuti: Matematika, Sains dan Teknologi Terapan. Armansah memilih Matematika sebagai kategori yang diikutinya.
Arman memang cukup

menonjol dalam pelajaran eksakta tersebut. Ia adalah anak yang selalu diberi soal latihan paling panjang di kelas.  Bukan membeda-bedakan, namun gurunya memberikannya soal yang lebih panjang agar ia tak terlalu cepat kembali ke barisan antrian siswa yang ingin diperiksa jawabannya.
Pada kompetisi ini, Armansyah menciptakan permainan yang membuat pemainnya belajar mengenai pecahan dengan cara yang menyenangkan dan sederhana. Pembimbingnya hanya memberi buku-buku pelajaran matematika  kelas 4 dan 5 untuk dipelajari, sementara ide permainan murni datang dari Arman. Ia ingat, tahun lalu ia pernah diajak gurunya belajar pecahan dengan menyusun potongan-potongan kertas. Dengan sedikit imajinasi, Arman mengembangkan sendiri ide tersebut.
Dalam permainan ini, para pemain harus berlomba membangun piramida dari batu-batu bata yang mewakili pecahan-pecahan berbeda. Pemain yang berhasil menyusun piramida berwarna terlebih dahulu akan keluar sebagai pemenangnya.
Dengan fasilitas  yang ada di sekitarnya, anak yang juga pandai menggambar ini beberapa kali memodifikasi karyanya. Pada awalnya, permainan ini menggunakan batu yang mudah ditemukan di daerahnya, namun  kemudian dikembangkan dengan memanfaatkan bahan yang lebih baik.
Atas karyanya itu, Arman dipanggil untuk mengikuti penjurian di Jakarta awal Juli lalu, menyisihkan lebih dari 400 karya dari seluruh Indonesia. Setelah presentasi di hadapan dewan juri, Arman dinyatakan sebagai  satu dari 9 pemenang Kalbe Junior Scientists Award 2012 dan berhak atas hadiah 10 juta rupiah. Sekolahnya pun mendapatkan hadiah atas prestasi Armansah. Selain itu ia juga berkesempatan untuk bertolak ke Singapura pada tanggal 10 -11 September 2012.
Apa kira-kira yang menyebabkan anak dari desa tanpa listrik bisa memenangi kompetisi  di Jakarta dan berhak untuk ke Singapura, pada saat anak lain di sana mungkin bahkan tidak pernah berpikir untuk keluar dari kota kelahirannya?
Ketika fasilitas untuk membuat permainannya tidak lengkap, Arman bisa saja menyerah dan mengundurkan diri dari lomba. Tetapi  ia melihatnya sebagai pemacu kreativitas. Ia justru memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai media bermain.
Ketika diberitahu bahwa ia akan ke Jakarta untuk mempresentasikan karyanya dengan hanya ditemani pembimbingnya, Arman, yang seumur hidupnya tak pernah jauh dari keluarga, bisa saja menolak. Tapi ia justru antusias berangkat presentasi ke Jakarta walau tanpa ditemani keluarganya. Ia tahu, ini kesempatan yang terlalu berharga untuk dilewatkan.
Ketika menyadari lawannya ‘anak kota’, Arman bisa saja gentar. Tetapi ia melihat itu

sebagai tantangan yang mengasyikkan, bisa bertanding dengan orang-orang dari berbagai daerah. Ia masuk ke ruang presentasi dengan kepercayaan diri tinggi untuk menaklukan para juri.
Belajar dari Arman, sudut pandang kita menentukan tindakan yang kita ambil, dan tindakan menentukan hasil yang diperoleh.Seperti dalam kisah laba-laba tadi, dalam menghadapi masalah kita bisa merespon dalam berbagai bentuk. Kita bisa memilih sudut pandang untuk melihat suatu permasalahan. Mungkin kita harus belajar lebih bijak mengambil sudut pandang kita atas sesuatu.
Maka mari kita renungkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Apakah hujanmu? Rintanganmu? Apa yang menghalangimu mencapai mimpimu?
Bila seorang anak dari desa tak berlistrik seperti Armansah bisa meraih cita-citanya melihat dunia luar, apakah kita berani untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi?
Mengapa tidak?
 
Sumber : Guru Indonesia Mengajar (ES/OQA)

Sabtu, 15 September 2012

Lambang dan Artinya


LAMBANG DAERAH
Bentuk / Isi Lambang
Lambang berbentuk Perisai bersudut lima, dengan lingkaran beruas empat melilit dipinggir sekeliling lambang terbagi menjadi empat bagian yaitu :
- Bintang bersudut lima dengan diatasnya terdapat pita yang berlipat lime bertuliskan Kabupaten Paser.
- Daun Rotan 27 helai dan setangkai padi 20 biji serta 12 buah kapas sehingga berjumlah 29 buah.
- Sebuat Anjat (Butah) dengan silangan parang terhunus dan tombak sumpitan.
- Semboyan pada sehelai pita dengan tulisan " DAYA TAKA ".


Arti Lambang

Lambang berbentuk perisai bersudut lima yang berarti, perisai pelindung dalam perjuangan untuk mencapai cita-cita, sedang empat ruas rotan yang melingkar melambangkan ikatan perjuangan. Bintang bersudut lima dengan warna kuning emas, dan diatasnya terdapat pita yang bertuliskan KABUPATEN PASER, diartikan :
- Bintang adalah Pancasila sebagai falsafah Negara Republik Indonesia.
- Tulisan KABUPATEN PASER pada pita yang berwarna kuning adalah daerah Kabupaten Paser.
Daun Rotan menggambarkan salah satu hasil kekayaan daerah Kabupaten Paser.
Setangkai padi beserta buah kapas melambangkan gairah masyarakat daerah Kabupaten Paser akan kemakmuran dan kesejahteraan yang diusahakan untuk dicapai dengan daya dan kemampuan sendiri.
Anjat (Butah) dengan silangan parang terhunus dan tombak sumpitan diartikan :
- Sebagai wadah bekal hidup dan budaya masyarakat Kabupaten Paser.
- Patriotik serta kesiap siagaan, mendasari jiwa daerah Kabupaten Paser dalam membina masyarakat yang adil dan makmur.
Diatas pita warna putih yang bertulisakan DAYA TAKA adalah merupakan suatu tekad dari masyarakat daerah Kabupaten Paser akan terus berjuang dengan penuh semangat, ikhlas dan taqwa untuk bekerja dengan kemampuan sendiri. Dari 27 helai daun rotan dan setangkai padi 20 biji dengan 12 buah kapas sehingga berjumlah 59 yang berarti terbentuknya daerah Kabupaten Paser menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan UU No. 27 Tahun 1959. Dari 4 ruas rotan melilit dengan lima lipatan pita bertuliskan KABUPATEN PASER, dan 8 huruf tulisan DAYA TAKA sehingga berjumlah 17 yang berarti tanggal diproklamirkannya Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dari 8 huruf yulisan diatas pita putih yang berarti bulan diproklamirkannya Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dari 45 kali lilitan Rotan kesebelah kanan dan 45 lilitan kesebelah kiri yang berarti tahun diproklamirkannya Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

WARNA LAMBANG

Warna Lambang terdiri dari : Biru muda, kuning, hijau, coklat, putih dan hitam.

Arti Warna
- Warna Biru Muda berarti kesetiaan, ketekunan dan ketabahan.
- Warna Kuning berarti kejayaan, kebesaran, kesejahteraan, kebijaksanaan dan kecerdasan.
- Warna Hijau berarti kesuburan
- Warna Coklat berarti kekompakan, kekuatan dan kemampuan.
- Warna Putih berarti kemurnian, kebersihan, kesucian dan keikhlasan.
- Warna Hitam berarti kesungguhan dan keampuhan.

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASER GELAR ACARA HALAL BIHALAL DENGAN KEPALA SEKOLAH SLTA,SLTP DAN SD

TANA PASER – Bertempatan di gedung Aula SMK 1 Tanah Grogot Keluarga Besar Dinas Pendidikan menggelar acara halal bihalal antara Kepala Sekolah SLTA SLTP, SD. Kamis (30/8)

Kepala Dinas pendidikan yang di Wakili Bidang Pendidikan Dasar Drs.M.Yunus Abidin mengatakan atas nama pribadi dan beserta jajaran Dinas Pendidikan mengucapakan selamat idul fitri mohon maaf lahin dan batin.katanya.
Bupati Paser HM.Ridwan Suwidi hadir pada acara Halal Bilhalal

Bupati Paser HM.Ridwan Suwidi dalam sambutannya mengatakan senang bisa bertemu secara langsung dan ini merupakan silahtuhrahmi dengan tenaga pendidik. Ia mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya atas perjuangan  perjuang  dengan niat baik, niat yang tulus dan niat yang bersih dalam rangka membangun Kabupaten Paser yang berkuwalitas. dan demi kemajuan di Tana Paser yang kita cintai.jelasnya.

Ridwan atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah kabupaten Paser menyampaikan ucapan minal aidin walpaizin mohon maaf lahir dan bathin semoga ini memberikan suasana yang baru didalam menampakan kehidupan.tegasnya.

Drs Abdul hamid Kepala Sekolah MAN memberikan tausaiahnya. dalam ceramahnya mengatakan dengan adanya halal bihalal ini agar tetap saling menjaga hubungan persaudaraan antar sesama dan memperbaiki hubungan akan menumbuhkan rasa kebersamaan.dan tidak ada perbedaan antar satu sama yang lainnya.dan di lanjutakan dengan bersalaman dengan Bupati Paser.

sumber : Humaspro